Selasa, 12 April 2016

Prinsip dan Alat Evaluasi



PRINSIP DAN ALAT EVALUASI

BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang
Menurut UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Karena pendidikan merupakan pilar bangsa, maka kemajuan suatu bangsa akan sangat tergantung dari proses dan sistem yang ada.
Untuk mengetahui seberapa majunya sistem pendidikan maka diperlukan suatu evaluasi berkenaan dengan proses pendidikan yang sudah dilaksanakan. Proses evaluasi meliputi pengukuran dan penilaian. Pengukuran bersifat kuantitatif sedangkan penilaian bersifat kualitatif. Proses evaluasi bukan sekedar mengukur sejauh mana tujuan tercapai, tetapi digunakan untuk membuat keputusan. Keputusan dan pendapat akan dipengaruhi oleh kesan pribadi dari yang membuat keputusan.

Negara dan Permasalahannya

NEGARA

Tugas Individu
Disusun guna memenuhi tugas:
Dosen pengampu        : Drs. M Mujiyanto, M.Pd



Mata kuliah                 : Pendidikan Kewarganegaraan


Oleh :
Naili Nikmah                               2021113153

Kelas E
PRODI PAI
JURUSAN TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN )
PEKALONGAN
2016

1.        Konsep Dasar tentang Negara
a.       Pengertian Negara
Negara berasal dari kata staat, state, etat diambil dari bahasa latin stats atau statum, yang berarti keadaan yang tetap dan tegak atau sesuatu yang memiliki sifat tetap dan tegak. Secara termonologi maka negara dapat diartikan bahwa organisasi tertinggi diantara suatu kelompok masyarakat yang mempunyai cita-cita untuk bersatu, hidup didalam daerah tertentu dan mempunyai pemerintahan yang berdaulat.
Menurut roger h. Soltau bahwa negara didefinisikan alat atau wewenang yang mengatur atau mengendalikan persoalan-persoalan bersama, atas nama masyarakat.
Menurut harol j. Laski dan max weber bahwa negara suatu masyarakat yang mempunyai monopoli dalam penggunaan fisik yang sah dalam suatu wilayah.[1]

Sejarah Pendidikan di Pattani Thailand



SEJARAH PENDIDIKAN ISLAM
DI PATTANI THAILAND

Makalah
Disusun guna memenuhi tugas:



Mata Kuliah                   : Sejarah Pendidikan Islam 
Dosen Pengampu           : Dwi Istiyani, M.Ag

Oleh:
Naili Nikmah                           2021113153
Kelas : A
PRODI PAI JURUSAN TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
(STAIN) PEKALONGAN
2016



BAB I
PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang
Thailand (Muangthai) adalah satu negara yang terletak di Asia Tenggara dan termasuk anggota Association South East Asian Nations (ASEAN). Pemerintahnya berbentuk kerajaan yang terdiri 76 propinsi dengan jumlah penduduk 57 juta jiwa. Waliyah Thailand bagian Selatan banyak dihuni oleh umat Islam. Jumlah mereka adalah 2,3 juta atau sekitar 4% dari seluruh penduduk Thailand. Wilayah yang banyak dihuni umat Islam ini meliputi Pattani, Yala, Narathiwat, dan Satun. Mereka mempunyai budaya sendiri jika dibandingkan dengan penduduk Thailand di wilayah lain yang moyoritas beragama Budha.
Thailand merupakan sebuah negara yang mayoritas penduduknya beragama budha. Namun demikian, dunia Islam sudah lama mengenal adanya kelompok muslim Pattani yang berada di wilayah Thailand Selatan. Pada abad ke-16, Pattani dikenal sebagai salah satu kerajaan Islam penting didunia Melayu dan menjadi salah satu pusat perdagangan terpenting.
Perkembangan islam di Thailand juga mempengaruhi perkembangan pendidikannya. Oleh karena itu, penulis dalam makalah ini akan membahas perkembangan pendidikan islam di Pattani Thailand.