Minggu, 22 Maret 2015

karya ilmiah



MAKALAH
KARYA ILMIAH
Disusun guna memenuhi tugas
Mata kuliah               : Bahasa Indonesia
Dosen pengampu       :  Umum Budi Karyanto, M.Hum
Kelas                           :  G
stain-pekalongan




Disusun Oleh:
WindahMujaharoh   2021113146
NailiNikmah  2021113153
FitriNur Maritsa       2021113160
Agyana Nadian Nur Intan   2021113179
PRODI PAI
JURUSAN TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
(STAIN) PEKALONGAN
2014

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah swt yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “Karya Ilmiah”. ShalawatsertasalamsemogatetaptercurahkepadaNabi Muhammad saw.
Tidaklupa kami sampaikanterimakasihkepadadosenpembimbing yang telahmembantudanmembimbing kami dalammengerjakanmakalahini. Kami jugamenyampaikanterimakasihkepadateman-teman yang jugatelahmemberikankontribusibaiklangsungmaupuntidaklangsungdalampembuatanmakalahini.
Penulismenyadaridalammenyusunmakalahinijauhdarikesempurnaan. Untukitupenulismengharapkankritikdan saran yang bersifatmembangungunamemperbaikimakalahini. Semogamakalahinibermanfaatuntukkitasemua.

                                                                        Pekalongan, 8 April 2014
                                                           
                                                                                    Penulis








BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latarbelakangmasalah
Karya tulis ilmiah sebagai sarana komunikasi ilmu pengetahuan yang berbentuk tulisan menggunakan sistematika yang dapat diterima oleh komunitas keilmuan melalui suatu sistematika penulisan yang disepakati. Dalam karya tulis ilmiah ciri-ciri keilmiahan dari suatu karya harus dapat dipertanggungjawabkan secara empiris dan objektif.
Dalam makalah ini penulis memaparkan konsep menulis karya ilmiah yang meliputi karya ilmiah, jenis-jenis karya ilmiah, manfaat karya ilmiah, ragam atau gaya penulisan karya ilmiah, tahap-tahap penyusunan dan bahasa dalam karya ilmiah.

B.     Rumusan masalah

1.      Apa yang dimaksud dengan karya ilmiah ?
2.      Apa sajakah jenis-jenis karya ilmiah ?
3.      Apa manfaat dari karya ilmiah ?
4.      Apa saja ragam atau gaya penulisan karya ilmiah ?
5.      Bagaimana tahap-tahap penyusunan karya ilmiah ?
6.      Apa saja bahasa dalam karya ilmiah ?








BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertiankaryailmiah
Karya ilmiah adalah karya tulis yang isinya berusaha memaparkan suatu pembahasan secara ilmiah yang dilakukan oleh seorang penulis atau peneliti. Untuk memberitahukan sesuatu hal secara logis dan sistematis kepada para pembaca.[1]
Karyailmiahmerupakansuatubentuktulisan yang menyajikandeskripsiataupemecahanmasalah yang disajikansecaraobjektif, apaadanya, disusunsecarasistematisdenganmenggunakanbahasabakudanbiasanyadisertaiolehfakta, teoridanbukti-buktiempirik.Karyailmiahbiasanyaditulisuntukmencarijawabandarisuatuobjekpermasalahan yang ditulisolehseorangpenulisataupeneliti.Dalammenuliskaryailmiahharusmenggunakanmetodekeilmuandanmembentuktulisankeilmuan pula.
MenurutDalman, dalambukunya yang berjudulmenuliskaryailmiah,karyailmiahadalahlaporantertulisdanpublikasi yang memaparkanhasilpenelitianataupengkajian yang telahdilakukanolehseorangatausebuahtimdenganmemenuhikaidahdanetikakeilmuan yang dikukuhkandanditaatiolehmasyarakatkeilmuan.[2]


B.     Jenis-jeniskaryailmiah[3]
1.      Karya Ilmiah Pendidikan
Karya ilmiah pendidikan digunakan sebagai tugas untuk meresume pelajaran, serta sebagai persyaratan mencapai suatu gelar pendidikan. Karya ilmiah pendidikan terdiri dari:
a.       Makalah (paper)
Makalahmerupakansalahsatujeniskaryailmiah paling sederhana yang seringkitajumpaidalamkehidupansehari-hari. Makalahbiasanyadibuatolehmahasiswauntukmemenuhitugas-tugaskuliah. Karenaitu, aturannyatidakseketatmakalah para ahli.
MenurutMardanumakalahadalahtulisanilmiah yang membahaspokokmasalahtertentumakalahlazimyadisusununtukdisajikandalampertemuan formal tertentu, atauuntukditerbitkandalamjurnalataumajalahilmiahtertentu.Sebagaitulisanilmiah, makalahmempergunakan proses berpikirilmiahdalampembahasanpokokmasalahnya.[4]
b.      Pra skripsi
Pra skripsi adalah karya tulis ilmiah pendidikan yang digunakan sebagai persyaratan mendapatkan gelar sarjana muda
c.       Skripsi
Adalah karya tulis ilmiah pendidikan yang diperuntukkan sebagai persyaratan mahasiswa mendapatkan gelar sarjana S1.
d.      Tesis
Adalah suatu karya ilmiah pendidikan yang diperuntukkannya sebagai salah satu persyaratan bagi mahasiswa pascasarjana untuk mendapatkan gelar magister (S2).
e.       Disertasi
Adalah suatu karya tulis ilmiah yang mempunyai sumber utama berupa penyelidikan laboratorium, atau penelitian lapangan. Dikalangan perguruan tinggi, karya tulis ilmiah disertasi merupakan tugas akhir yang dibebankan kepada seorang mahasiswa dari perguruan tingginya, untuk meraih gelar doktor.
C.    Manfaat karya ilmiah
beberapa manfaat dari karya ilmiah antara lain :
1.      Melatih untuk mengembangkanketrampilanmembaca yang efektif.
2.      Melatihuntukmenggabungkanhasilbacaandariberbagaisumber.
3.      Mengenalkankegiatankepustakaan.
4.      Meningkatkanpengorganisasianfakta/data secarajelasdansistematis.
5.      Memperolehkepuasanintelektual.
6.      Memperluasilmupengetahuan.[5]

D.    Ragamataugayapenulisankaryailmiah
1.      Narasi
Menurut Keraf adalah suatu bentuk wacana yang berusaha menggambarkan dengan sejelas-jelasnya kepada pembaca suatu peristiwa yang telah terjadi, sedangkan menurut Nrsisto dan Arifin dan Tasai narasi adalah karangan yang berupa rangkaian peristiwa terjadi dalam satu kesatuan waktu.
2.      Deskripsi
Deskripsi adalah karangan yang menggambarkan suatu keadaan yang sebenarnya sehingga pembaca bias mencitrai apa yang digambarkan oleh pengarang.
3.      Eksposisi
Eksposisiadalahsebuahkarangan yang menjelaskanpokokpikiran yang bertujuan agar memperluaswawasanpembaca. Adapunfitur-fitureksposisiantara lain berisipenjelasanatauinformasi, menggunakancontoh, fakta, gambarpeta, danangka-angka, danbiasanya di akhirkaranganberupapenegasan.
4.      Argumentasi
Persuasiadalahjeniskarangan yang bertujuanuntukmempengaruhisikapdanpendapat orang agar percaya, kemudianpembacabertindaksesuaidengan yang diinginkanolehpenulis.
Fitur-fiturargumentasi :
·         Mengandungbukti.
·         Alas ankuat.
·         Menggunakanbahasadenotatif (makna yang sebenarnya).
·         Analisisrasional.
·         Unsursubjektifdanemosionalsangatdibatasibahkansedapatmungkintidakada.


5.      Persuasi
Persuasi yaitu sebuah karangan yang berisi imbauan yang disertai dengan bukti-bukti yang bertujuan agar pembaca mau mengikuti apa yang ditulis oleh si penulis.
Fitur-fiturpersuasi :
·         Ada alasanandanbukti (argumen)
·         Ada unsure ajakan
·         Tidakadapertentangan
Adapunmetode-metodepersuasiantara lain rasionalisasi (pembenarandenganakal, identifikasi (menyesuaikandiridenganpembacaataupendengar), sugesti (membujuk), proyeksi (subjekdijadikanobjek), dankompensasi (mengertihal-hal yang tidakditerima).

E.     Tahap penyusunan karya ilmiah[6]
Karya ilmiah merupakan salah satu bentuk karya tulis yang dihasilkan oleh seseorang baik melalui hasil pemikiran maupun hasil penelitian. Dalam penyusunan karya ilmiah terdapat lima tahap, yaitu :
1.      Persiapan
Hal-hal yang harus diperhatikan pada tahap persiapan adalah : (1) pemilihan topik atau masalah, (2) penentuan judul, dan (3) pembuatan kerangka karangan. Topik/masalah adalah pokok pembicaraan penyusunan karya ilmiah lebih baik menulis sesuatu yang menarik perhatian dengan pokok persoalan yang benar-benar.
2.      Pengumpulan data
Jika judul karya ilmiah dan kerangkanya sudah disetujui oleh pembimbing atau oleh pemimpin lembaga pendidikan yang bersangkutan, penyusun sudah dapat mulai mengumpulkan data. Pada tahap pengumpulan data yang perlu diperhatikan adalah pencarian keterangan dari bahan bacaan dan pengumpulan keterangan dari pihak-pihak yang mengetahui masalah yang akan ditulis. Selanjutnya, penulis dapat melakukan pengamatan langsung ke objek yang akan diteliti. Data dilapangan dapat dikumpulkan melalui pengamatan (observasi), wawancara, atau eksperimen (percobaan).
3.      Pengorganisasian/pengonsepan
Setelah data terkumpul, penyusun menyeleksi dan mengorganisasi data tersebut. Penyusun harus menggolong-golongkan data menurut jenis, sifat, atau bentuk. Penyusun menentukan data mana yang akan dibicarakan kemudian. Jadi, penyusun harus mengolah dan menganalisis data yang ada dengan teknik-teknik yang ditentukan. Misalnya, jikan penelitian bersifat kuantitatif, data diolah dan dianalisis dengan teknik statistik. Selanjutnya, penyusun dapat mulai mengonsep karya ilmiah itu dengan urutan yang ditetapkan.
4.      Pemeriksaan dan penyuntingan konsep
Sebelum mengetik konsep, penyusun terlebih dahulu memeriksanya. Pmriksaan konsep mencakup pemeriksaan isi karya atau cara penyajian karya,termasuk penyuntingan bahasa yang digunakan.
5.      Penyajian dan pengetikan.
Setelah pemeriksaan dan penyuntingan konsep, tahap selanjutnya adalah pengetikan dan penyusunan karya ilmiah. Dalam mengetik naskah, penyusun hendaklah memerhatikan segi kerapian dan kebersihan. Penyusun memerhatikan tata letak unsur-unsur dan memakai standar yang berlaku dalam penulisan karya ilmiah.

F.     Bahasa dalam karya ilmiah[7]
Penulisan karya ilmiah hendaknya menggunakan bahasa yang jelas, tepat, formal, dan lugas. Kejelasan dan ketepatan isi dapat diwujudkan dengan menggunakan kata dan istilah yang jelas dan tepat. Kalimat yang tidak berbelit-belit dan struktur paragraf yang runtut.bahasa merupakan bekal utama penulisan karya ilmiah.
Bahasa tulis ilmiah merupakan perpaduan ragam bahasa tulis dan ragam bahasa ilmiah. Ragam bahasa memiliki empt ciri : (1) kosakata yang digunakan dipilih secatra cerma,(2) pembentukan kata dilakukan secara sempurna, (3) kalimat dibentuk dengan struktur  yang lengkap, dan (4) paragraf dikembangkan secara lengkap dan padu (kohesif dan koheren).
Selain itu, hubungan antargagasan terlihat jelas, rapi dan sisitematis. Ragam bahasa ilmiah memiliki ciri cendekia, lugas, jelas, format, objektif, konsisten dan bertolak dari gagasan.
1.      Cendekia
Bahasa tulis ilmiah bersifat cendekia. Bahasa ilmiah itu mampu digunakan secara tepat  untuk mengungkapkan hasil berpikir logis. Bahasa yang cendekia mampu membentuk pernyataan yang tepat dan seksama sehingga gagasan yang disampaikan penulis dapat diterima secara tepat oleh pembaca. Kalimat-kalimat yang digunakan mencermikan ketlitian yang onjektif sehingga suku-suku kalimatnya mirip dengan proposi logika. Karena itu, apabila sebuah kalimat digunakan untuk mengungkapkan dua buah gagasan yang memiliki hubungan kausalitas, dua gagasan beserta hubungannya itu harus tampak secara jelas dalam kalimat yang mewadahinya. Contoh kalimatnya :
·         Kemajuan informasi pada era globalisasi ini dikhawatirkan akan menjadi pergeseran nilai moral bangsa indonesia terutama pengaruh budaya barat yang masuk ke negara indonesia yang dimungkinkan tidak sesuai dengan nilai-niali budaya dan moral bangsa indonesia
·         Pada era globalisasi informasi ini dikhawatirkan akan terjadi pergeseran nilai-nilai moral bangsa indonesia terutama karena pengaruh budaya barat yang masuk ke indonesia 
Contoh kalimat kedua secara jelas mampu menunjukkan hubungan kausalitas, tetapi hal itu tidak terungkap secara jelas pada kalimat pertama.
Kecendekian bahasa juga tampak pada ketepatan dan keseksamaan penggunaan kata. Bentukan kata yang dipilih harus disesuaikan dengan muatan isi pesan yang kan disampaikan.
Selain itu, kecendekian berhubungan dengan kecermatan memilih kata. Suatu kata dipilih dengan cermat apabila kata itu tidak mubazir, tidak rancu, dan bersifat idiomatif.
2.      Lugas
Bahasa tulis ilmiah digunakan menyampaikan gagasan ilmiah secara jelas dan tepat. Setiap gagasan hendaknya diungkapkan secara langsung sehingga makna yang ditimbulkan oleh pengungkapan itu makna lugas. Dengan p[aparan yang lugas,kesalahpahaman dan kesalahan menafsirkan isi kalimat akan terhindarkan. Tulisan yang bernada sastra cenderung tidak mengungkapkan suatu secara langsung (lugas). Contoh kalimatnya :
·         Para pendidik yang kadang kala atau bahkan sering kena getahnya oleh ulah sebagaian anak-anak mempunyai  tugas yang tidak bisa dikatakan ringan.
·         Para pendidik yang kadang kala atau bahkan sering terkena akibat ulah sebagian anak-anak yang mempunyai tugas berat.
3.      Jelas
Karya ilmiah ditulis dalam rangka mengomunikasikan gagasan kepada pembaca. Gagasan akan mudah dipahami apabila dituangkan dalam bahasa yang jelas. Ketidakjelasan pada umumnya akan muncul pada kalimat yang sangat panjang. Dalam kalimat panjang, hubungan antargagasan menjadi tidak jelas.
4.      Bertolak dari gagasan
Bahasa ilmiah diguynakan dengan orientasi gagasan. Hal itu berarti, peninjolan diarahkan pada gagasan atau hal-hal yang diungkapkan, tidak pada penulis,. Akibatnya pemilihan kalimat yang lebih cocok adalah kalimat pasif, sehingga kalimat aktif dengan penulis sebagai pelaku perlu dihindari. Orientasi pelaku yang bukan penulis yang tidak berorientasi pada gagasan juga perlu dihindari. Oleh sebab itu, paparan yang melibatkan pembaca dalam konteks perlu dihindari.
5.      Formal
Karya ilmiah merupakan salah satu bentuk komunikasi ilmiah. Bahasa yang digunakan dalam komunikasi ilmiah bersifat formal. Tingkat keformalan bahasa dalam karya ilmiah dapat dilihat pada lapisan kosakata, bentukan kata, dan kalimat.
6.      Objektif
Bahasa ilmiah bersifat objektif. Upaya yang dapat ditempuh adalah menempatkan gagasan sebagi pangkal tolak pengembangan kalimat dan menggunakan kata dan struktur kalimat yang mampu menyampaikan gagasan secara objektif.
7.      Ringkas dan padat
Ciri ringkas dalam bahasa tulis ilmiah direalisasikan dengan tidak adanya unsur-unsur bahas ayang tidak diperlukan. Sementara itu itu, ciri padat merujuk pada kandungan gagasan yang diungkapkan dengan unsur-unsur bahasa itu.
8.      Konsisiten
Unsur bahasa dan ejaan dalam bahasa tulis dan ilmiah digunakan secara konsisten. Sebuah unsur bahasa, tanda baca, tanda-tanda lain, dan istilah digunakan secara konsisten.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar