MAKALAH
KARYA ILMIAH
Disusun guna
memenuhi tugas
Mata
kuliah : Bahasa Indonesia
Dosen
pengampu : Umum Budi
Karyanto, M.Hum
Kelas : G
Disusun Oleh:
WindahMujaharoh 2021113146
NailiNikmah 2021113153
FitriNur Maritsa 2021113160
Agyana Nadian Nur Intan 2021113179
PRODI PAI
JURUSAN
TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI
AGAMA ISLAM NEGERI
(STAIN)
PEKALONGAN
2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat
Allah swt yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan judul “Karya Ilmiah”. ShalawatsertasalamsemogatetaptercurahkepadaNabi
Muhammad saw.
Tidaklupa kami sampaikanterimakasihkepadadosenpembimbing yang
telahmembantudanmembimbing kami dalammengerjakanmakalahini. Kami
jugamenyampaikanterimakasihkepadateman-teman yang
jugatelahmemberikankontribusibaiklangsungmaupuntidaklangsungdalampembuatanmakalahini.
Penulismenyadaridalammenyusunmakalahinijauhdarikesempurnaan.
Untukitupenulismengharapkankritikdan saran yang
bersifatmembangungunamemperbaikimakalahini.
Semogamakalahinibermanfaatuntukkitasemua.
Pekalongan,
8 April 2014
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latarbelakangmasalah
Karya
tulis ilmiah sebagai sarana komunikasi ilmu pengetahuan yang berbentuk tulisan
menggunakan sistematika yang dapat diterima oleh komunitas keilmuan melalui
suatu sistematika penulisan yang disepakati. Dalam karya tulis ilmiah ciri-ciri
keilmiahan dari suatu karya harus dapat dipertanggungjawabkan secara empiris
dan objektif.
Dalam
makalah ini penulis memaparkan konsep menulis karya ilmiah yang meliputi karya
ilmiah, jenis-jenis karya ilmiah, manfaat karya ilmiah, ragam atau gaya penulisan
karya ilmiah, tahap-tahap penyusunan dan bahasa dalam karya ilmiah.
B. Rumusan masalah
1.
Apa yang dimaksud dengan karya ilmiah ?
2.
Apa sajakah jenis-jenis karya ilmiah ?
3.
Apa manfaat dari karya ilmiah ?
4.
Apa saja ragam atau gaya penulisan karya ilmiah ?
5.
Bagaimana tahap-tahap penyusunan karya ilmiah ?
6.
Apa saja bahasa dalam karya ilmiah ?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertiankaryailmiah
Karya
ilmiah adalah karya tulis yang isinya berusaha memaparkan suatu pembahasan
secara ilmiah yang dilakukan oleh seorang penulis atau peneliti. Untuk
memberitahukan sesuatu hal secara logis dan sistematis kepada para pembaca.[1]
Karyailmiahmerupakansuatubentuktulisan yang
menyajikandeskripsiataupemecahanmasalah yang disajikansecaraobjektif,
apaadanya, disusunsecarasistematisdenganmenggunakanbahasabakudanbiasanyadisertaiolehfakta,
teoridanbukti-buktiempirik.Karyailmiahbiasanyaditulisuntukmencarijawabandarisuatuobjekpermasalahan
yang ditulisolehseorangpenulisataupeneliti.Dalammenuliskaryailmiahharusmenggunakanmetodekeilmuandanmembentuktulisankeilmuan
pula.
MenurutDalman, dalambukunya yang berjudulmenuliskaryailmiah,karyailmiahadalahlaporantertulisdanpublikasi
yang memaparkanhasilpenelitianataupengkajian yang
telahdilakukanolehseorangatausebuahtimdenganmemenuhikaidahdanetikakeilmuan yang
dikukuhkandanditaatiolehmasyarakatkeilmuan.[2]
B. Jenis-jeniskaryailmiah[3]
1.
Karya Ilmiah Pendidikan
Karya ilmiah pendidikan digunakan sebagai tugas
untuk meresume pelajaran, serta sebagai persyaratan mencapai suatu gelar
pendidikan. Karya ilmiah pendidikan terdiri dari:
a. Makalah (paper)
Makalahmerupakansalahsatujeniskaryailmiah
paling sederhana yang seringkitajumpaidalamkehidupansehari-hari.
Makalahbiasanyadibuatolehmahasiswauntukmemenuhitugas-tugaskuliah. Karenaitu,
aturannyatidakseketatmakalah para ahli.
MenurutMardanumakalahadalahtulisanilmiah
yang membahaspokokmasalahtertentumakalahlazimyadisusununtukdisajikandalampertemuan
formal tertentu,
atauuntukditerbitkandalamjurnalataumajalahilmiahtertentu.Sebagaitulisanilmiah,
makalahmempergunakan proses berpikirilmiahdalampembahasanpokokmasalahnya.[4]
b. Pra skripsi
Pra skripsi adalah karya tulis ilmiah pendidikan
yang digunakan sebagai persyaratan mendapatkan gelar sarjana muda
c. Skripsi
Adalah karya tulis ilmiah pendidikan yang
diperuntukkan sebagai persyaratan mahasiswa mendapatkan gelar sarjana S1.
d. Tesis
Adalah suatu karya ilmiah pendidikan yang
diperuntukkannya sebagai salah satu persyaratan bagi mahasiswa pascasarjana
untuk mendapatkan gelar magister (S2).
e. Disertasi
Adalah suatu karya tulis ilmiah yang mempunyai
sumber utama berupa penyelidikan laboratorium, atau penelitian lapangan.
Dikalangan perguruan tinggi, karya tulis ilmiah disertasi merupakan tugas akhir
yang dibebankan kepada seorang mahasiswa dari perguruan tingginya, untuk meraih
gelar doktor.
C.
Manfaat karya ilmiah
beberapa manfaat dari karya ilmiah antara
lain :
1.
Melatih untuk mengembangkanketrampilanmembaca
yang efektif.
2.
Melatihuntukmenggabungkanhasilbacaandariberbagaisumber.
3.
Mengenalkankegiatankepustakaan.
4.
Meningkatkanpengorganisasianfakta/data
secarajelasdansistematis.
5.
Memperolehkepuasanintelektual.
6.
Memperluasilmupengetahuan.[5]
D. Ragamataugayapenulisankaryailmiah
1.
Narasi
Menurut Keraf adalah suatu bentuk wacana
yang berusaha menggambarkan dengan sejelas-jelasnya kepada pembaca suatu
peristiwa yang telah terjadi, sedangkan menurut Nrsisto dan Arifin dan Tasai
narasi adalah karangan yang berupa rangkaian peristiwa terjadi dalam satu
kesatuan waktu.
2.
Deskripsi
Deskripsi adalah karangan yang menggambarkan
suatu keadaan yang sebenarnya sehingga pembaca bias mencitrai apa yang
digambarkan oleh pengarang.
3.
Eksposisi
Eksposisiadalahsebuahkarangan
yang menjelaskanpokokpikiran yang bertujuan agar memperluaswawasanpembaca.
Adapunfitur-fitureksposisiantara lain berisipenjelasanatauinformasi,
menggunakancontoh, fakta, gambarpeta, danangka-angka, danbiasanya di
akhirkaranganberupapenegasan.
4.
Argumentasi
Persuasiadalahjeniskarangan
yang bertujuanuntukmempengaruhisikapdanpendapat orang agar percaya,
kemudianpembacabertindaksesuaidengan yang diinginkanolehpenulis.
Fitur-fiturargumentasi :
·
Mengandungbukti.
·
Alas ankuat.
·
Menggunakanbahasadenotatif
(makna yang sebenarnya).
·
Analisisrasional.
·
Unsursubjektifdanemosionalsangatdibatasibahkansedapatmungkintidakada.
5.
Persuasi
Persuasi yaitu sebuah karangan yang
berisi imbauan yang disertai dengan bukti-bukti yang bertujuan agar pembaca mau
mengikuti apa yang ditulis oleh si penulis.
Fitur-fiturpersuasi :
·
Ada
alasanandanbukti (argumen)
·
Ada unsure ajakan
·
Tidakadapertentangan
Adapunmetode-metodepersuasiantara
lain rasionalisasi (pembenarandenganakal, identifikasi
(menyesuaikandiridenganpembacaataupendengar), sugesti (membujuk), proyeksi
(subjekdijadikanobjek), dankompensasi (mengertihal-hal yang tidakditerima).
E.
Tahap penyusunan karya ilmiah[6]
Karya ilmiah merupakan salah satu
bentuk karya tulis yang dihasilkan oleh seseorang baik melalui hasil pemikiran
maupun hasil penelitian. Dalam penyusunan karya ilmiah terdapat lima tahap,
yaitu :
1.
Persiapan
Hal-hal yang harus diperhatikan pada tahap persiapan adalah : (1)
pemilihan topik atau masalah, (2) penentuan judul, dan (3) pembuatan kerangka
karangan. Topik/masalah adalah pokok pembicaraan penyusunan karya ilmiah lebih
baik menulis sesuatu yang menarik perhatian dengan pokok persoalan yang
benar-benar.
2.
Pengumpulan
data
Jika judul karya ilmiah dan kerangkanya sudah disetujui oleh
pembimbing atau oleh pemimpin lembaga pendidikan yang bersangkutan, penyusun
sudah dapat mulai mengumpulkan data. Pada tahap pengumpulan data yang perlu
diperhatikan adalah pencarian keterangan dari bahan bacaan dan pengumpulan
keterangan dari pihak-pihak yang mengetahui masalah yang akan ditulis.
Selanjutnya, penulis dapat melakukan pengamatan langsung ke objek yang akan
diteliti. Data dilapangan dapat dikumpulkan melalui pengamatan (observasi),
wawancara, atau eksperimen (percobaan).
3.
Pengorganisasian/pengonsepan
Setelah data terkumpul, penyusun menyeleksi dan mengorganisasi data
tersebut. Penyusun harus menggolong-golongkan data menurut jenis, sifat, atau
bentuk. Penyusun menentukan data mana yang akan dibicarakan kemudian. Jadi,
penyusun harus mengolah dan menganalisis data yang ada dengan teknik-teknik
yang ditentukan. Misalnya, jikan penelitian bersifat kuantitatif, data diolah
dan dianalisis dengan teknik statistik. Selanjutnya, penyusun dapat mulai
mengonsep karya ilmiah itu dengan urutan yang ditetapkan.
4.
Pemeriksaan
dan penyuntingan konsep
Sebelum mengetik konsep, penyusun terlebih dahulu memeriksanya.
Pmriksaan konsep mencakup pemeriksaan isi karya atau cara penyajian
karya,termasuk penyuntingan bahasa yang digunakan.
5.
Penyajian
dan pengetikan.
Setelah pemeriksaan dan penyuntingan konsep, tahap selanjutnya
adalah pengetikan dan penyusunan karya ilmiah. Dalam mengetik naskah, penyusun
hendaklah memerhatikan segi kerapian dan kebersihan. Penyusun memerhatikan tata
letak unsur-unsur dan memakai standar yang berlaku dalam penulisan karya ilmiah.
F.
Bahasa dalam karya ilmiah[7]
Penulisan karya ilmiah hendaknya
menggunakan bahasa yang jelas, tepat, formal, dan lugas. Kejelasan dan
ketepatan isi dapat diwujudkan dengan menggunakan kata dan istilah yang jelas
dan tepat. Kalimat yang tidak berbelit-belit dan struktur paragraf yang
runtut.bahasa merupakan bekal utama penulisan karya ilmiah.
Bahasa tulis ilmiah merupakan
perpaduan ragam bahasa tulis dan ragam bahasa ilmiah. Ragam bahasa memiliki
empt ciri : (1) kosakata yang digunakan dipilih secatra cerma,(2) pembentukan
kata dilakukan secara sempurna, (3) kalimat dibentuk dengan struktur yang lengkap, dan (4) paragraf dikembangkan
secara lengkap dan padu (kohesif dan koheren).
Selain itu, hubungan antargagasan
terlihat jelas, rapi dan sisitematis. Ragam bahasa ilmiah memiliki ciri
cendekia, lugas, jelas, format, objektif, konsisten dan bertolak dari gagasan.
1. Cendekia
Bahasa tulis ilmiah bersifat cendekia. Bahasa ilmiah itu mampu
digunakan secara tepat untuk
mengungkapkan hasil berpikir logis. Bahasa yang cendekia mampu membentuk
pernyataan yang tepat dan seksama sehingga gagasan yang disampaikan penulis
dapat diterima secara tepat oleh pembaca. Kalimat-kalimat yang digunakan
mencermikan ketlitian yang onjektif sehingga suku-suku kalimatnya mirip dengan
proposi logika. Karena itu, apabila sebuah kalimat digunakan untuk
mengungkapkan dua buah gagasan yang memiliki hubungan kausalitas, dua gagasan
beserta hubungannya itu harus tampak secara jelas dalam kalimat yang
mewadahinya. Contoh kalimatnya :
·
Kemajuan
informasi pada era globalisasi ini dikhawatirkan akan menjadi pergeseran nilai
moral bangsa indonesia terutama pengaruh budaya barat yang masuk ke negara
indonesia yang dimungkinkan tidak sesuai dengan nilai-niali budaya dan moral
bangsa indonesia
·
Pada
era globalisasi informasi ini dikhawatirkan akan terjadi pergeseran nilai-nilai
moral bangsa indonesia terutama karena pengaruh budaya barat yang masuk ke
indonesia
Contoh kalimat kedua secara jelas mampu menunjukkan hubungan
kausalitas, tetapi hal itu tidak terungkap secara jelas pada kalimat pertama.
Kecendekian bahasa juga tampak pada ketepatan dan keseksamaan
penggunaan kata. Bentukan kata yang dipilih harus disesuaikan dengan muatan isi
pesan yang kan disampaikan.
Selain itu, kecendekian berhubungan dengan kecermatan memilih kata.
Suatu kata dipilih dengan cermat apabila kata itu tidak mubazir, tidak rancu,
dan bersifat idiomatif.
2.
Lugas
Bahasa tulis ilmiah digunakan menyampaikan gagasan ilmiah secara
jelas dan tepat. Setiap gagasan hendaknya diungkapkan secara langsung sehingga
makna yang ditimbulkan oleh pengungkapan itu makna lugas. Dengan p[aparan yang
lugas,kesalahpahaman dan kesalahan menafsirkan isi kalimat akan terhindarkan.
Tulisan yang bernada sastra cenderung tidak mengungkapkan suatu secara langsung
(lugas). Contoh kalimatnya :
·
Para
pendidik yang kadang kala atau bahkan sering kena getahnya oleh ulah sebagaian
anak-anak mempunyai tugas yang tidak
bisa dikatakan ringan.
·
Para
pendidik yang kadang kala atau bahkan sering terkena akibat ulah sebagian anak-anak
yang mempunyai tugas berat.
3.
Jelas
Karya ilmiah ditulis dalam rangka mengomunikasikan gagasan kepada
pembaca. Gagasan akan mudah dipahami apabila dituangkan dalam bahasa yang
jelas. Ketidakjelasan pada umumnya akan muncul pada kalimat yang sangat
panjang. Dalam kalimat panjang, hubungan antargagasan menjadi tidak jelas.
4.
Bertolak
dari gagasan
Bahasa ilmiah diguynakan dengan orientasi gagasan. Hal itu berarti,
peninjolan diarahkan pada gagasan atau hal-hal yang diungkapkan, tidak pada
penulis,. Akibatnya pemilihan kalimat yang lebih cocok adalah kalimat pasif,
sehingga kalimat aktif dengan penulis sebagai pelaku perlu dihindari. Orientasi
pelaku yang bukan penulis yang tidak berorientasi pada gagasan juga perlu
dihindari. Oleh sebab itu, paparan yang melibatkan pembaca dalam konteks perlu
dihindari.
5.
Formal
Karya ilmiah merupakan salah satu bentuk komunikasi ilmiah. Bahasa
yang digunakan dalam komunikasi ilmiah bersifat formal. Tingkat keformalan
bahasa dalam karya ilmiah dapat dilihat pada lapisan kosakata, bentukan kata,
dan kalimat.
6.
Objektif
Bahasa ilmiah bersifat objektif. Upaya yang dapat ditempuh adalah
menempatkan gagasan sebagi pangkal tolak pengembangan kalimat dan menggunakan
kata dan struktur kalimat yang mampu menyampaikan gagasan secara objektif.
7.
Ringkas
dan padat
Ciri ringkas dalam bahasa tulis ilmiah direalisasikan dengan tidak
adanya unsur-unsur bahas ayang tidak diperlukan. Sementara itu itu, ciri padat
merujuk pada kandungan gagasan yang diungkapkan dengan unsur-unsur bahasa itu.
8.
Konsisiten
Unsur
bahasa dan ejaan dalam bahasa tulis dan ilmiah digunakan secara konsisten.
Sebuah unsur bahasa, tanda baca, tanda-tanda lain, dan istilah digunakan secara
konsisten.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar