Rabu, 18 November 2015

Media Grafis



MEDIA GRAFIS

Makalah
Disusun guna memenuhi tugas:
Mata Kuliah                    : Teknologi Pendidikan
Dosen Pengampu            : Akhmad Afroni, M.Pd.




Disusun oleh :
                   Naili Nikmah                                2021113153
                  

Kelas: A

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
JURUSAN TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
PEKALONGAN
2015


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa perubahan yang sangat signifikan terhadap berbagai dimensi kehidupan manusia, baik dalam ekonomi, sosial dan budaya maupun pendididkan. Oleh karena iu agar pendidiksn sgsr tidak tertinggal dari perkembangan iptek tersebut perlu adanya penyesuaian-penyesuaian, terutama sekali yang berkaitan dengan faktor-faktor pengajaran disekolah. Salah satu faktor tersebut adalah media pembelajaran ynag perlu dipelajari dan dikuasai guru, sehingga mereka dapat menyampaikan materi pelajaran kepada para siswa secara baik berdaya guna dan berhasil guna.
Hasil penelitian memperlihatkan media telah menunjukkan keunggulannya, membantu guru dan staf pengajar dalam menyampaikan pesan pembelajaran serta lebih cepat dan lebih mudah ditangkap oleh para siswa. Media memliki kekeuatan yang positif dan sinergi yang mampu merubah sikap dan tingkakh mereka kearah perubahan yang kreatif dan dinamis. Sehubungan hal itu, peran media sangat dibuthkan dalam pembelajaran dimana dalam perkembanngannya saat ini media bukan lagi dipandang sekedar alat bantu tetapi merupakan bagian yang integral dalam sistem pendidikan dan pembelajaran.
Salah satu media yang sering dimanfaatkan dalam proses pembelajaran adalah media grafis. Oleh karena itu dalam makalah ini akan membahas mengenai media grafis.






BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian
Graphics berasal dari bahasa yunani graphikos yang berarti melukis atau menggambarkan dengan garis-garis. Jadi, dalam pengertian ini grafik berkenaan dengan unsur gambar.
Dalam konteks media pembelajaran, media grafis adalah media yag dapat mengomunikasikan data dan fakta, gagasan serta ide melalui gambar dan  kata-kata.[1]Media grafis merupakan  media visual yang berfungsi untuk menyalurkan pesan dari sumber kepenerima pesan. Saluran yang dipakai menyangkup indera penglihatan. Pesan yang akan disampaikan dituangkan kedalam simbol-simbol komunikasi visual.
Simbol-simbol tersebut  dipahami benar agar proses penyampaian pesan dapat berhasil dan efisien. Selain fungsi umum tersebut, secara khusus gafis b erfungsi pula untuk menarik perhatian, memperjelas sajian ide, mengilustrasikan atau menghiasi fakta yang mungkin akan dilupakan  atau diabaikan jika tidak digrafiskan. [2]
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam membuat media grafis, yaitu:
1.      Untuk menyajikan data atau mengomunikasikan ide dan gagasan, maka sebaiknya dalam satu media hanya mengandung satu informasi atau satu gagasan dengan menyajikan langsung pokok yang ingin disajikan.
2.      Gagasan atau informasi yang ingin disampaikan sebaiknya disajikan secara jelas dan singkat. Mempertimbangkan kejelasan dibandingkan dengan pertimbangan lainnya merupakan prinsip penting yang harus diperhatikan dalam mendesain media grafis. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari kesalahan penafsiran audiens terhadapa informasi yang disajikan.
3.      Manakala dalam suatu media penyajian ada dua unsur yang berbeda misalnya kata-kata dan gambar, maka sebaiknya harus ditata secara seimbang, yang asing-masing saling menguatkan.[3]
B.     Jenis-Jenis Media Grafis
Media grafis mempunyai jenis yang bermacam-macam beberapa diantara akan dibicarakan dibawah ini:
1.         Bagan
Media bagan atau chart adalah suatu media pengajaran yang penyajiannya secara diagramatik dengan menggunakan lambang-lambang visual, untuk mendapatkan sejumlah informasi yang menunjukkan perkembangan ide, objek, lembaga, orang, keluarga ditinjau dari sudut waktu dan ruang. Pesan yang akan disampaikan biasanya berupa ringkasan  suatu proses, perkembangan atau hubungan-hubungan penting. Didalam bagan sering dijumpai berbagai jenis media lain, seperti gambar, diagram, kartun dan lain-lain.  Menurut Arief S. Sadiman mengemukakan bahwa media bagan (chart) ini sebagai media yang baik bilamana:
a.    Dapat dimengerti oleh anak
b.    Sederhana dan tugas tidak rumit atau berbelit-belit
c.    Diganti pada waktu-waktu tertentu agar selain tetap termasa (up to date) juga tidak kehilangan daya tarik
Ada beberapa jenis bagan (chart) ini antara lain: bagan pohon, bagan organisasi, bagan arus, dan bagan garis waktu.
a.       Bagan pohon (tree chart)
Bagan ini menggambarkan arus diagram berasal dari akar ke batang, menuju kecabang  dan ranting-ranting. Bagan ini juga dapat menggambarkan suatu keadaan pengelompokan, untuk menghindari kebingungan murid-murid maka bagan ini dapat digunakan secara bertahap. Peragaan dimulai dari bagian-bagian yang akan diteangkan lebih dahulu, kemudian disusul dengan hal-hal lainnya.
b.      Bagan organisasi
Bagan organisasi ini adalah bagan yang menggambarkan susunan dan hierarki suatu organisasi. Bagan semacam ini dihubungkan oleh garis-garis dan masing-masing garis mempunyai arti tertentu. Dalam bagan organisasi ini dapat dilihat dengan jelas bidang-bidang yang terdapat didalamnya, dan dapat pula diketahui siapa yang bertanggung jawab, dan otoritas dalam bidang masing-masing serta dalam organisasi secara keseluruhan.
c.       Bagan arus
Bagan arus menggambarkan arus suatu proses atau dapat pula menelusuri tanggung jawab atau hubungan kerja antara berbagai bagian atau seksi seperti halnya bagan organisasi. Tanda panah seringkali  untuk menggambarkan arah arus tersebut.
d.      Bagan garis waktu
Bagan garis waktu atau juga disebut time line chart adalah bagan yang menunjukkan atau yang menggambarkan kronologi atau hubungan peristiwa dalam suatu periode atau waktu. Pesan-pesan yang disampaikan biasanya disajikan dalam bagan secara kronologis.[4]
2.         Grafik
Grafik merupakan gambar sederhana yang disusun menurut prinsip-prinsip matematika, dengan menggunakan data berupa angka-angka. Grafik mengandung ide, objek dan hal-hal yang dinyatakan dengan simbol dan disetai dengan keterangan-keterangan yang singkat.
Fungsi grafik  adalah untuk menggambar data kuantitatif secara teliti, menerangkan perkembangan dan perbandingna suatu objek atau peristiwa-perisiwa yang salaing berhubungan secara singkat dan jelas.
Beberapa keuntungan menggunakan grafik adalah :
a.         Bermanfaat untuk menerangkan data kuantitatif dan hubungan-hubungannya
b.        Kemungkinan pembaca untuk memahami data yang disajikan dengan cepat dan menyeleruh baik dalam  bentuk ukuran jumlah dan pertumbuhan atau arah suatu kemajuan.
c.         Penyajian angka lebih cepat, jelas, menarik, ringkas dan logis.[5]
Ada beberapa jenis grafik yang telah lazim dan umum diketahui yakni: grafik garis, grafik batang, dan grafik lingkaran.
a.         Grafik garis adalah grafik yang menggambarkan sesuatu dengan menggunakan garis. Biasanya grafik garis digunakan untuk menggambarkan suatu pergerakan atau pertumbuhan dalam kurun waktu tertentu. Misalnya grafik garis tentang perkembangan calon peminat yang masuk ke suatu perguruan tinggi lima tahun terakhir.
b.        Grafik batang, apabila kita ingin menyuguhkan informaasi tentang perbandingan suatu objek atau peristiwa yang sama dalam waktu yang berbeda, maka hal tersebut dapat dibuat dalam bentuk grafik batang.  Seperti halnya grafik garis , grafik batang pun pada dasarnya menggunakan garis vertikal dan horizontal. Namun, untuk menggambarkan perkembangan dan perbandingan objek, tidak ditarik garis lurus melainkan dibuat seperti batang.
c.         Grafik lingkaran adalah grafik yang dibuat untuk menggunakan bagian-bagian dari suatu keseluruhan serta prosentase perbagian bagian-bagian tersebut. Untuk lebih menarik setiap bagian yang menggambarkan perbandingan dalam grafik lingkaran, dapat diberi warna yang berbeda.[6]
3.         Diagram
Diagram merupakan susunan garis-garis dan menyerupai peta daripada gambar. Diagram sering juga digunakan untuk meningkatakan letak bagian-bagian sebuah alat atau mesin serta hubungan satu bagian dengan bagian yang lain.[7]
4.         Sketsa
Sketsa adalah gambar sederhana yang melukiskan bagian-bagian pokok tanpa detail. Sketsa merupakan gambaran atau lukisan pendahuluan yang kasar, ringan, semata-mata hanya garis besar atau belum selesai. Kerap kali sebagai percobaan, bahkan sebagai tanda untuk mengingat-ingat. Dalam penerapannya biasanya merupakan gambaran singkat tanpa bagian-bagian kecil yang mengemukakan gagasan tertentu. Namun pada umumnya, sketsa merupakan rencana kasar yang umumnya  menggunakan garis.[8]
5.         Poster
Poster merupakan gabungan antara gambar dan tulisan dalam satu bidang yang memberikan informasi tentang satu atau dua ide pokok, poster hendaknya dibuat dengan gambar dekoratif dan huruf yang jelas. Ciri-ciri poster yang baik adalah sederhana, menyajikan satu ide, dengan slogan yang ringkas, gambar dan tulisan yang jelas dan mempunyai komposisi dan variasi yang bagus.[9]
6.         Kartun
Kartun sebagai salah satu bentuk komunikasi grafis adalah suatu gambar interpretatif yang menggunakan simbol-simbol untuk menyampaikan sesuatu pesan secara cepat dan ringkas atau sesuatu sikap kepada orang, situasi, atau kejadian-kejadian tertentu. Kemampuannya besar sekali untuk menarik perhatian, mempengaruhi sikap maupun tingkah laku. Kartun biasanya hanya menangkap esensi pesan yang harus disampaikan dan menuangkannya dalam gambar yang sederhana, tanpa detail dengan menggunakan simbol-simbol serta karakter yang mudah dikenal dan dimengerti dengan cepat. [10]
7.         Media Gambar/Foto
Foto merupakan media reproduksi bentuk asli dalam dua dimensi. Foto ini meupakan sesuatu yang akan dijelaskan dengan lebih konkrit dan realistis. Informasi yang disampaikan dapat dimengerti dengan mudah karena hasil yang diperagakan lebih  mendekati kenyataan  melaui foto yang diperlihatkan kepada anak-anak, dan hasil yang diterima oleh anak-anak akan sama. Foto dapat mengatasi ruang dan waktu. Sesuatu yang terjadi ditempat yang lain dapat dilihat oleh orang yang berada jauh ditempat kejadian itu berlalu.
Kelebihan media gambar atau foto:
a.       Lebih konkrit dan lebih realistis dalam memunculkan pokok masalah, jika dibanding dengan bahasa verbal.
b.      Dapat mengatasi ruang dan waktu
c.       Dapat mengatasi keterbatasa mata
d.      Memperjelas masalah dalam bidang apa saja, dan dapat digunakan untuk semua orang tanpa memandang umur.
Kelemahan media gambar/foto adalah penghayatan tentang materi kurang sempurna, karena media gambar hanya menampilkan persepsi indera mata yang tidak cukup kuat untuk menggerakkan seluruh kepribadian manusia, sehingga materi yang dibahas kurang sempurna.
Ada beberapa jenis gambar/foto, antaara lain: foto dokumentasi, aktual, pemandangan, iklan dan simbolis.[11]
8.         Peta dan globe
Peta berfungsi untuk menyajikan data lokasi. Peta adalah gambaran permukaan bumi pada bidang datar dengan skala tertntu melalui suatu sistem proyeksi. Peta bisa disajikan dalam berbagai cara yang berbeda, mulai dari peta konvensional, hingga peta digital yang tampil dilayar komputer. Globe adalah tiruan bola bumi dalam bentuk kecil.
9.      Papan Tulis
Salah satu media penyajian untuk pembelajaran yang sering digunakan adalah papan tulis, dan whiteboard. Kedua media ini dapat dipakai untuk penyajian tulisan-tulisan atau sket-sket gambar dengan menggunakan kapur atau spidol, baik yang berwarna ataupun tidak.[12]
10.     Papan Flanel
Papan flanel adalh media grafis yang efektif sekaali untuk menyajikan pesan-pesan tertentu kepada sasaran tertentu pula. Papan berlapis kain flanel ini dapat dilipat sehingga praktis. Gambar-gambar yang disajikan dapat dipasang dan dicopot dengan mudah sehingga dapat dipakai berkali-kali. Selain gambar, dikelas-kelas rendah sekolah dasar atau taman kanak-kanak, papan flanel ini dipakai pula untuk menempalkan huruf dan angka-angka.
11.     Papan Buletin
Berbeda dengan papan flanel, papan buletin ini tidak dilapisi kain flanel tapi langsung ditempel gambar-gambar atau tulisan. Fungsinya selain menerangkan sesuatu papan buletin dimaksudkan untuk memeberitahukan kejadian dalam waktu tetentu.
 Berbagai jenis media grafis yang lain seperti gambar, poster, sketsa, grafik dan lainnya dapat dipakai sebagi bahan pembuatan papan buletin. Tentu saja selain itu juga pesan-pesan verbal tertulis seperti karangna-karangan berita, feature dan sebagainya.[13]

BAB III
PENUTUP
Graphics berasal dari bahasa yunani graphikos yang berarti melukis atau menggambarkan dengan garis-garis. Jadi, dalam pengertian ini grafik berkenaan dengan unsur gambar.
Dalam konteks media pembelajaran, media grafis adalah media yag dapat mengomunikasikan data dan fakta, gagasan serta ide melalui gambar dan  kata-kata.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam membuat media grafis, yaitu: Untuk menyajikan data sebaiknya dalam satu media hanya mengandung satu informasi atau satu gagasan dengan menyajikan langsung pokok yang ingin disajikan, gagasan atau informasi yang ingin disampaikan sebaiknya disajikan secara jelas dan singkat, dan manakala dalam suatu media penyajian ada dua unsur yang berbeda misalnya kata-kata dan gambar, maka sebaiknya harus ditata secara seimbang, yang asing-masing saling menguatkan.
Jenis-jenis media grafis: bagan, grafik, diagram, sketsa, poster, kartun, gambar/foto, peta/globe, papan tulis, papan flanel dan papan buletin.













DAFTAR PUSTAKA
Sanjaya, Wina.2012.Media Komunikasi Pembelajaran.Jakarta:Kencana Prenada Media Group.
S. Sadiman, Aris.1996.Media Pendidikan,.Jakarta:Raja Grafindo Persada.
M. Basyaruddin Usman Dan Asnawir.2002. Media Pembelajaran. Jakarta :Ciputat Pers.
Cecep Kustandi dan Bambang Sutjipto.2013.Media Pembelajaran dan Digital Edisi Kedua.Bogor:Ghalia Indonesia.








[1] Wina Sanjaya, Media Komunikasi Pembelajaran,(Jakarta:Kencana Prenada Media Group,2012), hlm. 157
[2] Aris S. Sadiman, Media Pendidikan, (Jakarta:Raja Grafindo Persada,1996), hlm. 28-29
[3] Wina Sanjaya, Op.Cit.,hlm.158-159
[4] M. Basyaruddin Usman Dan Asnawir, Media Pembelajaran, (Jakarta:Ciputat Pers,2002), hlm. 33-37
[5] Ibid, hlm. 38
[6] Wina Sanjaya, Op.Cit., hlm. 164-166
[7] Basyiruddin Usman Dan Asnawir,Op.Cit., hlm. 43
[8] Cecep Kustandi dan Bambang Sutjipto, Media Pembelajaran dan Digital Edisi Kedua,(Bogor:Ghalia Indonesia,2013), hlm.42
[9] Ibid, hlm. 44
[10] Ariff S. Sadiman, Op.Cit., hlm. 47
[11] M.Basyiruddin Usman dan Asnawir, Op.Cit., 47-51
[12] Cecep Kustandi dan Bambang Sutjipto, Op.Cit., hlm. 47-48
[13] Arief S. Sadiman, Op.Cit., hlm. 50

Tidak ada komentar:

Posting Komentar